LAPORAN
PRAKTIKUM MIGAS
Oleh :
Jurusan : Manajemen Pertambangan
Energi
I (Satu)
Kelompok :
II (Dua)
Anggota :
1. YOHANIS SAHABAT
2. RUDIANUS A. LEO
3. WLLIAM P. URUS
4. ZULKARNAEN
KEMENTRIAN
ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
BADAN
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA ENERGI
DAN SUMBER
DAYA MINERAL
SEKOLAH
TINGGI ENERGI DAN MINERAL Akamigas
STEM Akamigas
Cepu,
06 Juni 2016
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM DASAR
Telah dilaksanakan kegiatan Praktikum selama 21 jam
kuliah, dengan materi Praktikum Terdiri
dari :
1. Distillation
2.
Absorption
3.
Evaporation
4.
Fihration
Jurusan :
Manajemen Pertambangan dan Energi I (satu)
Kelompok : 2
(Dua)
Anggota : 1. YOHANIS SAHABAT
2.
RUDIANUS A. LEO
3.
WLLIAM P. URUS
4.
ZULKARNAEN
Menyetujui,
Instruktur
ZAMI FURQON, ST, MT
NIP :
19770322 201012 1 001
KATA
PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas terlaksananya Praktikum Migas pada Laboratorium Migas, di Kampus STEM
Akamigas Cepu, dan penyusunan Laporan Praktikum Migas. Pembuatan Laporan merupakan suatu yang wajib dilaksanakan oleh
mahasiswa STEM Akamigas setelah
melaksanakan Praktikum, untuk disampaikan kepada Dosen maupun Manajemen,
sebagai pertanggungjawaban atas kegiatan tersebut.
Laporan ini dapat diselesaikan atas dorongan, saran,
bantuan pemikiran Dosen Mata Kuliah Migas dan
tersedianya sarana dan fasilitas yang ada di Laboratotim Migas Kampus STEM
Akamigas Cepu.
Oleh karena itu, perkenankanlah kami mengucapkan
terima kasih yang setulus-tulusnya Kepada :
1.
Prof.
Dr. R. Y. Perry Burhan, M. Sc. Selaku Direktur STEM Akamigas;
2.
Drs.
Suharjito, MM selaku Kepala Program Studi Logistik Migas;
3.
Zami Furqon S.T.,
M.T selaku Dosen dan sebagai pembimbing di lapangan
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Laporan ini masih terdapat kekeliruan dan
kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, kami mohon masukan
ataupun saran dari pembaca untuk melakukan perbaikan di masa yang akan datang. kami
Cepu, 06 Juni 2016
Penulis (Kelompok 2 (dua)
1.
RUDIANUS A. LEO ……….
NIM : 15153006
2.
WILLIAM P. URUS ………..
NIM : 15153007
3.
SULKARNAEN ………..
NIM : 15153009
4.
YOHANIS SAHABAT ………...
NIM : 15153008
I.
PENDAHULUAN
Minyak
mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar
dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah
tersebut harus diproseS terlebih
dahulu di dalam kilang minyak. Kilang minyak
(oil refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa
langsung digunakan maupun
produk-produk lain yang
menjadi bahan baku bagi industry petrokimia. Kilang minyak merupakan fasilitas
industri yang sangat kompleks dengan berbagai jenis
peralatan proses dan
fasilitas pendukungnya. Selain
itu, pembangunannya juga
membutuhkan biaya yang sangat
besar. Minyak mentah merupakan
campuran yang amat kompleks yang tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon. Didalam
kilang minyak tersebut, minyak
mentah akan mengalami sejumlah
proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang
bermanfaat.
Maksud dan tujuan pelaksanaan
praktik ini adalah untuk mahasiwa tahu tentang proses
pengolahan, peralatan yang di gunakan, dan produk beserta spesifikasi produk
yang di hasilkan dalam industri minyak dan gas dan juga untuk memenuhi agenda
perkuliahan semester 2 (dua) pada konsentrasi Manajamen Pertamabngan dan
Energi.. Secara garis besar tujuan dari praktek ini
adalah supaya penulis mengetahui aplikasi teori
dengan keadaan di lingkungan dunia
kerja.
Adapun secara lebih detail kerja praktek dan
penelitian ini bertujuan :
Bagi mahasiswa :
v Memperoleh
pengalaman operasional dalam industri Migas berupa penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai
dengan bidang yang di ambil oleh penulis.
v Untuk
memperoleh pengetahuan tentang cara menganalisa
permasalahan yang ada di
lapangan berdasarkan teori yang di peroleh selama proses belajar.
v Untuk
memperoleh wawasan tentang dunia kerja, khususnya tentang jenis Peralatan-peralatan Migas.
v Untuk
melatih mahsiswa berfikir secara praktis dan sistematis dalam menghadapi suatu
persoalan dalam bidang industri Migas.
Praktik ini dilaksanakan pada Laboratorium Migas, Kampus STEM Akamigas Cepu.
Pelaksanaanya dilakukan pada :
NO
|
HARI/TGL
|
JAM KEGIATAN
|
MATERI
|
KET.
|
1.
|
Rabu, 01-6-2016
|
07.30
s/d 16.45
|
Distillation
Absorption
|
9 Jam
|
2.
|
Jumat, 03-06-2016
|
07.30
s/d 15.45
|
Evaporation
|
8 Jam
|
3.
|
Sabtu, 04-06-2016
|
07.30
s/d 16.00
|
Filtration
|
4 Jam
|
II.
PEMBAHASAN
2.1
Destilation.
Distilasi adalah
suatu proses yang melibatkan campuran liquid atau uap yang terdiri dari dua
atau lebih komponen dipisahkan menjadi fraksi komponen yang diinginkan, dengan
memasukan dan mengeluarkan panas. Pemisahan komponen dari campuran liquid
dengan distilasi tergantung pada titik didih masing-masing komponen. Dan juga
tergantung pada konsentrasi, karena masing-masing mempunyai karakteristik titik
didih. Sehingga proses distilasi tergantung pada karakteristik tekanan uap
campuran liquid.
Dalam kolom distilasi akan terdapat transfer panas atau
energi yang tentu akan menaikan tekanan uap, di mana tekanan uap berhubungan
dengan titik didih. Liquid akan mendidih pada saat tekanan uapnya sama dengan
lingkungannya. Kemudahan liquid untuk mendidih tergantung pada jumlah komponen
volatile yang ada pada liquid. Liquid dengan tekanan uap tinggi (high
volatility) akan menguap pada temperatur yang lebih rendah. Distilasi
terjadi karena adanya perbedaan komponen volatility pada campuran liquid.
Perpindahan massa pada kolom distilasi terjadi pada suatu
stage dengan memanfaatkan kesetimbangan fasa uap-cair dari suatu komponen.
Tekanan uap liquid pada temperatur tertentu terjadi kesetimbangan antara
molekul meninggalkan atau masuk permukaan liquid. Cairan dan uap yang tidak
berada dalam kondisi setimbang akan dikontakkan hingga terjadi perpindahan
massa dan produk dalam stage tersebut akan mendekati kondisi kesetimbangan.
Komponen-komponen volatile diharapkan akan banyak berada pada uap yang meninggalkan
stage dibandingkan dengan uap yang memasuki stage, sebaliknya diharapkan cairan
yang meninggalkan stage akan memiliki komponen-komponen volatile. Bila proses
ini dilakukan berulang-ulang diharapkan akan di dapatkan derajat pemisahan yang
tinggi.
Distilasi secara umum dapat dibedakan menjadi:
1. Distilasi
Atmosferik
·
Dilakukan pada tekanan sedikit diatas
tekanan atmosfir
·
Minyak dipanaskan sampai temperatur
tertentu sebelum terjadi perengkahan.
·
Aplikasi : Crude Distillation Unit
2. Distilasi
Vakum
·
Untuk minyak berat bertitik didih tinggi
yang jika dipanaskan lebih lanjut pada tekanan atmosfir akan terjadi
perengkahan.
·
Dilakukan
pada tekanan dbawah satu atmosfir (vakum).
·
Aplikasi
: Vacuum Unit
3. Distilasi
Bertekanan
·
Untuk
minyak yang sudah menguap pada temperatur kamar.
·
Aplikasi : Light End Unit (Debutanizer,
Depropanizer, naptha splitter).
Sistem kompleks adalah
adalah sistem yang terdiri dari banyak sekali komponen sehingga tidak layak
untuk menentukan komposisi campuran tersebut dinyatakan dalam komponen-komponen
murninya.
2.1.1
Proses
Kerja Destilation
A.
Destilasi Atmosferik
Gambar 2. 1. Destilasi Atmosferik
Destilasi atmosferik adalah proses pemisahan
minyak bumi secara fisik dengan menggunakan perbedaan titik didih. Karena
crude oil adalah campuran dari komponen-komponen yang sangat komlek dan
pemisahan berdasarkan
fraksi -fraksinya sehingga destilasi ini pemisahan dengan berdasarkan
treyek didihnya. Tekanan kerja
dari destilasi atmosferik pasa tekanan atmosfir yaitu tekanan operasi antara 1
atmosfir sampai dengan 1.5 atmosferik.
A.1 Proses Destilasi
Atmosferik.
Prinsip pada Proses distilasi
atmosferik dapat dilihat pada diagram alir sebagai berikut :
Gambar 2.3 Diagram Proses Destilasi Atmosferik
Dilihat Pada diagram alir diatas dapat dijelaskan sebagai berikut
:
Û
Dari tanki penampungan (Tankage), Crude Oil dipanaskan menggunakan alat penukar panas (Heat
Exchanger) kemudian masuk ke alat penghilang garam (Desalter)
guna menghilangkan garam-garam
yang terikut oleh Crude Oil hasilnya
(Saltwater) merupakan air garam yang sudah terpisah dengan crude oil
tersebut.
Û
Selanjutnya dari Desalter,
Crude Oil dipanaskan kembali menggunakan Heat Exchanger kemudian
masuk kedalam Furnace. Panas yang berasal dari Heat Exchanger
tetap dipertahankan hingga
masuk kedalam Kolom Fraksinasi dengan suhu
370 °C.
Û
Didalam kolom inilah, Crude Oil mengalami pemisahan berdasarkan
titik didih fraksi-fraksinya.
Û
Crude Oil masuk kedalam Kolom Fraksinasi, minyak yang mudah
menguap (berubah bentuk
gas) akan menguap
dan naik ke
kolom bagian atas. Semakin mudah menguap
semakin naik. Uap minyak yang naik keatas akan dipertemukan dengan
cairan yang sudah terbentuk menggunakan suatu alat yang disebut alat kontak. Suhu dalam kolom fraksinasi semakin
keatas semakin rendah yakni
berkisar 105 - 200°C. Didaerah tengah,
suhu berkisar sekitar 280 °C
sedangkan didaerah bawah, suhu berkisar sekitar 340 °C.
Û Hasil dari Top Colom
masuk kedalam alat pengembun (Condensor). Akan tetapi, ada sebagian
hasil dari Top Colom yang dikembalikan
kedalam Kolom Fraksinasi
guna mempertajam pemisahan
dibagian Top Colom.Tempat pengembali tersebut disebut
Reflux Drum.
Û
Untuk hasil dibagian
Top Colom menggunakan
alat pengembun (Condensor) sedangkan
didaerah Middle dan Buttom Colom mengunakan alat penukar panas (Heat
Exchanger).
A.2 Produk yang
dihasilakan
Berikut produk hasil dari Proses destilasi atmosferik.
Fraksi Boilling
|
Range o c %
|
Volume
|
1. Gas
|
-
|
0,02
|
2. LPG
|
-
|
2,50
|
3. Light Naphta
|
45 – 80
|
7
|
4. Heavy Naphta
|
90 – 150
|
16
|
5. Kerosine
|
160 – 240
|
21
|
6. Light Gas oil
|
250 – 270
|
11
|
7. Heavy Gas oil
|
280 – 350
|
12
|
8. Residu
|
> 350
|
Sisanya
|
Tabel
2.1 Produk Yang Dihasilakan Proses Destilasi Atmosmosferik
A.3
Peralatan Utama Destilasi Atmosferik
Didalam
proses destilasi atmosferik peralatan – peralatan yang digunakan cukup banyak, sehingga perlu dikenal
peralatan utamanya antara lain :
a) Pompa.
Pompa
adalah alat pemindahan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain melalui suatu media pipa
dengan memberikan energi dan dilakukan
secara terus menerus/kontinyu Pompa
mempunyai bermacam – macam jenisnya misalnya pompa centrifugal, pompa piston dan lain –
lain.
b) Kolom
Distilasi
Kolom
distilasi berupa bejana tekan silindris yang tinggi (sekitar 40m) dan didalamnya terdapat tray-tray
yang berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida
panas yang menguap
ke atas. Fraksi hidrokarbon
berat mengumpul di bagian bawah kolom, sementara fraksi-fraksi
yang lebih ringan akan mengumpul di bagian-bagian kolom
yang lebih atas.
c) Kolom
Stripper
Kolom
stripper berfungsi untuk menajamkan pemisahan komponen- komponen dengan cara mengusir atau
melucuti fraksi-fraksi yang lebih
ringan didalam produk yang dikehendaki.
d) Heat
Exchanger Berfungsi untuk
berlangsungnya proses
pemindahan panas antara fluida satu ke fluida lain yang saling
mempunyai kepentingan.
e) Condensor
Condensor
berfungsi untuk mengembunkan uap yaitu mengubah fase uap menjadi fase cair, dan umumnya yang
dipakai sebagai pendingin adalah
air.
f) Separator
Separator berfungsi
untuk memisahkan dua
zat yang saling melarutkan,
misalnya gas dan cairan, minyak dan air dan sebagainya.
g) Furnace
Furnace
berfungsi sebagai tempat mentransfer panas yang diperoleh dari hasil pemabakaran bahan bakar.
Didalam dapur terdapat pipa pemanasan
yang disusun sedemikian rupa sehingga proses pemindahan
panas dapat berjalan sebaik mungkin.
h) Cooler
Cooler
berfungsi sebagai peralatan untuk mendinginkan produk yang masih mempunyai suhu tinggi yang tidak
diijinkan untuk di simpan dalam
tangki.
B. Destilasi Vaccum
Destilasi
vaccum adalah merupakan destilasi tekanan dibawah 1 atmosfer, untuk memisahkan fraksi-fraksi yang
tidak dapat dipisahkan dengan destilasi
atmosferik seperti gasoil berat, parafine destilate atau vakum distillate yang masih terkandung didalam long
residu dari hasil destilasi atmosferik.Residu yang terdapat dari destilasi
atmosferik ini tidak dapat dipisahkan dengan
destilasi atmosferik, apabila dipanaskan pada tekanan atmosferik akan terjadi cracking sehingga akan merusak
mutu produk dan menimbulkan tar (coke)
yang kemudian dapat diberikan kenutuhan pada tube dapur. Dengan cara penyulingan dibawah tekanan atmosferik
atau tekanan vakum fraksi-fraksi yang terkandung didalam long residu dapat
dicovery. Prinsip ini
didasarkan pada hukum fisika dimana zat cair akan mendidih dibawah titik didih normalnya apabila
tekanan pada permukaan zat cair itu diperkecil
atau vakum. Untuk memperkecil tekanan permukaan zat cair dipergunakan dengan alat jet ejector dan
barometric condensor. Pada prinsipnya
proses vakum ini tidak jauh dari proses destilasi atmosferik.
B.1
Proses destilasi Vaccum
Proses destilasi
vakum pada sistem vakum proses berlangsung dibawah kondisi normal ± 30 – 35 mmHg dengan
tujuan menurunkan titik didihnya. Sepertinya
halnya pada destilasi atmosferik, maka pemisahan menyangkut
dua kegiatan yaitu :
a. Evaporation
Evaportion
adalah proses memanaskan cairan hingga menjadi uap
b. Condensor
Proses
pengembunan uap menjadi cair kembali
Pada
proses alir destilasi vaccum dapat dijelaskan sebagai berikut :
Gambar
2.3 Diagram Proses Destilasi Vaccum
Distilasi
vakum atau HVU secara pemisahan fisik berdasarkan titik didih masing-masing fraksinya pada satu campuran
dengan menggunakan tekanan
dibawah tekanan atmosfer. Distilasi vakum adalah distilasi yang tekanan operasinya 0,4 atm (300 mmHg
absolut). Distilasi yang dilakukan dalam
tekanan operasi ini biasanya karena beberapa alasan yaitu :
Û Sifat
penguapan relative antar komponen biasanya meningkat seiring dengan menurunnya boiling temperature.
Sifat penguapan relatif yang meningkat
memudahkan terjadinya proses seperasi sehingga jumlah stage teoritis yang dibutuhkan berkurang. Jika
jumlah stage teoritis yang di butuhkan
berkurang. Jika jumlah stage teoritis konstan, rasio refluks yang diperlukan untuk proses separasi yang
sama dapat dikurangi. Jika kedua variabel
di atas konstan maka kemurnian produk yang dihasilkan akan meningkat.
Û Distilasi
pada temperatur rendah dilakukan ketika mengolah produk yang sensitive terhadap variabel
temperature. Temperatur bagian bawah yang
rendah menghasilkan beberapa reaksi yang tidak diinginkan seperti dekomposisi produk, polimerisasi, dan
penghilangan warna.
Û Pemisahan
dapat dilakukan terhadap kompnen dengan tekanan uap yang sangat rendah atau komponen dengan
ikatan yang dapat terputus pada
titik didihnya.
Û Reboiler
dengan temperature yang rendah yang menggunakan sumber energy dengan harga yang lebih murah
seperti steam dengan tekanan rendah
atau air panas.
B.2
Produk Yang di Hasilkan
Gambar
3.4 Proses Kerja Destilasi Vacum dan Produk Yang di Hasilkan
Long Residue hasil dari
proses distilasi atmosfer dipanaskan pada preheater
dan dapur sampai temperatur ± 345°C, kamudian dimasukkan dalam kolom distilasi vacum yang tekanannya ±
13 mm H2O. Dalam kolom ini terdapat tray-tray seperti halnya di
kolom distilasi atmosferik. Untuk memperluas
kontak uap dan cairan biasanya kolomnya dibuat lebih lebar. Untuk mendapatkan
tekanan dibawah atmosfer digunakan peralatan yang disebut
ejector dan kondensor.
Dari kolom ini akan keluar produk
masing-masing :
1. Top
kolom berupa produk Light Vacum Sloop (LVS), produk ini merupakan produk yang jelek, yang
biasanya di tampung sebagai minyak
sloop.
2. Dibawah
Light Vacum Sloop (LVS) adalah produk Light Vacum Gas Oil (LVGO), digunakan untuk komponen
blending solar.
3. Selanjutnya
produk Parafine Oil Distillate (POD), produk ini adalah bahan baku bagi proses pembuatan lilin
atau Wax di unit proses Wax Plant.
Produk ini merupakan produk yang khusus, jadi tidak semua HVU mempunyai produk ini.
4. Produk
selanjutnya adalah produk Hight Vacum Gas Oil (HVGO). Produk ini digunakan untuk bahan baku proses cracking (Hydro Cracking Unit / HCU). Produk POD bila
tidak di olah di wax plant di gabungkan
dengan produk HVGO untuk umpan di HCU.
5. Produk
bottom kolom HVU berupa Short Residue yang digunakan untuk Fuel Oil di dapur atau digunakan
untuk asphal jalan.
Produk-produk tersebut
keluar dari kolom kemudian diambil panasnya di
preheater atau heat exchanger dan didinginkan dengan fin fan dan selanjutnya di kirim ke tanki produksi atau ke proses
selanjutnya.
B.3
Peralatan Utama Destilasi Vaccum
Didalam
proses destilasi Vaccum peralatan-peralatan yang digunakan cukup banyak, sehingga perlu dikenal
peralatan utamanya antara lain :
a. Pompa
Pompa
adalah alat pemindahan fluida cair dari suatu tempat ke tempat lain melalui suatu media pipa
dengan memberikan energi dan dilakukan
secara terus menerus/kontinyu Pompa
mempunyai bermacam-macam jenisnya misalnya pompa centrifugal,
pompa piston dan lain – lain
b.
Kolom Distilasi
Kolom
distilasi adalah berbentuk silinder yang terbuat dari bahan baja
dimana didalamnya dilengkapai
alat kontak (tray) yang berfungsi untuk memisahkan komponen
campuran larutan. Didalam kolom
tersebut dilengkapi dengan sampbungan untuk saluran umpan, hasil samping reflux, reboiler, produk
dan produk bottom dan steam stripping
c. Kolom
Stripper
Kolom
stripper berfungsi untuk menajamkan pemisahan komponen-komponen dengan cara
mengusir atau melucuti fraksi-fraksi yanglebih ringan didalam produk yang
dikehendaki.
d. Heat
Exchanger
Berfungsi
untuk berlangsungnya proses pemindahan panas antara fluida satu ke fluida lain yang saling mempunyai kepentingan.
e. Condensor
Condensor
berfungsi untuk mengembunkan uap yaitu mengubah fase uap menjadi fase cair, dan umumnya yang
dipakai sebagai pendingin adalah
air.
f. Separator
Separator
berfungsi untuk memisahkan dua zat yang saling melarutkan,
misalnya gas dan cairan, minyak dan air dan sebagainya.
g. Furnace
Furnace
berfungsi sebagai tempat mentransfer panas yang diperoleh dari hasil pemabakaran bahan bakar.
Didalam dapur terdapat pipa pemanasan yang disusun sedemikian rupa sehingga proses pemindahan panas dapat berjalan sebaik
mungkin.
h. Cooler
Cooler
berfungsi sebagai peralatan untuk mendinginkan produk yang masih mempunyai suhu tinggi yang tidak
diijinkan untuk di simpan dalam
tangki.
i.
Perpipaan
Perpipaan
adalah suatu sistem jaringan pipa yang menghubungkan dari peralatan satu dengan peralatan
lainnya. Pipa berfungsi sebagai alat penyaluran/mengalirkan cairan atau gas. Pipa
dibuat dari bermacam-macam jenis bahan
misalkan dari baja, karet, PVC dan lain-lain
tergantung biasanya jenis baja dengan panduan carbon
j.
Instumentasi
Instrumentasi
adalah suatu alat control yang digunakan didalam proses
pengolahan minyak agar proses dapat terkendali dan aman sehingga apa yang diharapkan dalam proses pengolahan dapat tercapai.
k. Jet
Ejektor
Jet
Ejektor adalah suatu alat untuk membuat kevakuman yang tinggi didalam HVU (High Vaccum Unit).
Ada
2 macam ejector yang umum dioperasikan
Û Dengan
Steam
Û Dengan
Air yang disebut proses cair
Ejector
cair yang dipakai untuk membuat kevakuman yang sedang atau proses pencampuran cairan,
sedangkan ejector dengan steam yang penting
untuk membuat dan mempertahankan
kevakuman suatu sistem dan
dapat dilaksanakan dengan single atau multi ejector.
Kadang-kadang dikombinasikan dengan suatu condenser misal barometric condenser.
2.2
Absorpsi
Absorbsi adalah operasi
pemisahan solut dari fase gas ke fase cair, yaitu dengan mengontakkan gas yang
berisi solut dengan pelarut cair (solven /absorben) yang tidak menguap.
A.
Prinsip
Kerja Kolom Absorpsi
Û Kolom
absorbsi adalah sebuah kolom, dimana ada zat yang berbeda fase mengalir
berlawanan arah yang dapat menyebabkan komponen kimia ditransfer dari satu fase
cairan ke fase lainnya, terjadi hampir pada setiap reaktor kimia. Proses ini
dapat berupa absorpsi gas, destilasi, pelarutan yang terjadi pada semua reaksi
kimia.
Û Campuran
gas yang merupakan keluaran dari reaktor diumpankan kebawah menara absorber.
Didalam absorber terjadi kontak antar dua fasa yaitu fasa gas dan fasa cair
mengakibatkan perpindahan massa difusional dalam umpan gas dari bawah menara ke
dalam pelarut air sprayer yang diumpankan dari bagian atas menara. Peristiwa
absorbsi ini terjadi pada sebuah kolom yang berisi packing dengan dua tingkat.
Keluaran dari absorber pada tingkat I mengandung larutan dari gas yang
dimasukkan tadi..
Gambar
diatas adalah contoh proses Sebuah kolom destilasi juga dapat digunakan untuk
mendaur ulang. Absorber yang terpolusi dilewatkan kedalam destilasi kolom.
Dibawahnya, pelarut dikumpulkan dan dikirim kembali ke absorber.
B.
Peralatan
dan produk yang dihasilkan
Û Kolom Absorpsi.
Adalah suatu kolom atau
tabung tempat terjadinya proses pengabsorbsi (penyerapan/penggumpalan) dari zat
yang dilewatkan di kolom/tabung tersebut. Struktur yang terdapat pada kolom
absorber dibagi menjadi 3 (tiga)
bagian yaitu:
v Bagian
atas: Spray untuk megubah gas input menjadi fase cair
v Bagian
tengah: Packed tower untuk memperluas permukaan sentuh sehingga mudah untuk
diabsorbsi
v Bagian
bawah: Input gas sebagai tempat masuknya gas ke dalam reaktor.
Keterangan :
a. Input
Gas
b. Gas
Keluaran
c. Pelarut
d. Hasil
Absorbs
e. Disperser
f. Packed
Column
Gambar
2.5 Sistem Kerja Absorpsi dan Peralatannya
Produk
yang yang dihasilkan
Nama Produk
|
Deskripsi/Manfaat
|
Gas
|
|
Argon Premier/Premium
|
Argon berharga dalam bentuk gas
maupun cairan berkat sifat inertnya. Argon Premier adalah gas yang tepat
untuk aplikasi seperti ICP.
|
Asetilena Premier/Premium
|
Sebagai gas bahan bakar, Asetilena
Premier/Premium mengandung PH3 dan H2S dalam kadar
rendah untuk memastikan api bersih, lebih sedikit interferensi, dan hasil
analisis yang lebih baik.
|
Dinitrogen Oksida Teknis
|
Sebagai oksidan, Dinitrogen Oksida
hanya mengandung Air, Hidrokarbon, CO, dan CO2 dalam kadar
rendah untuk memastikan api bersih, lebih sedikit interferensi, dan hasil
analitis yang lebih baik.
|
Gas Premier/Premium Nitrogen
|
Gas Premier/Premium Nitrogen cocok
untuk gas pendinginan Spektroskopi AA.
|
Zero Air
|
Digunakan sebagai oksidan, Zero
Air hanya mengandung air, hidrokarbon, CO, dan CO2 dalam
kadar rendah untuk memastikan api lebih bersih, interferensi lebih sedikit,
dan hasil analisis lebih baik.
|
Peralatan
|
|
Katup
|
Jajaran produk katup pemeriksa dan
katup pelepas berkualitas tinggi tersedia dalam kuningan atau baja tahan
karat, serta beragam ukuran sambungan untuk sambungan tabung ke peralatan.
|
Manifol
|
Penting untuk menjamin pasokan
batch atau kontinu, jajaran produk manifol berkualitas tinggi kami dapat
menghubungkan hingga enam tabung, dapat menyediakan penukaran manual atau
semi-otomatis, dan tersedia dalam kuningan atau baja tahan karat.
|
Pengukur Tekanan
|
Pengukur tekanan kami yang akurat
dan berkualitas tinggi tersedia dalam kuningan, baja tahan karat, atau Monel®
untuk beragam tekanan.
|
Regulator Saluran
|
Penting untuk menurunkan tekanan
gas dalam saluran pipa, jajaran produk regulator saluran kami yang
berkualitas tinggi tersedia dalam kuningan atau baja tahan karat, serta
berbagai laju aliran dan tekanan keluar.
|
Sistem Penguras
|
Sistem penguras sangat penting
untuk menghilangkan pengotor dan/atau keterpaparan operator pada gas ketika
menukar tabung. Sistem cross-purge, self-purge, dan T-purge kami yang
berkualitas tinggi tersedia dalam beragam bahan untuk penanganan gas murni,
beracun, korosif, dan mudah terbakar.
|
Evapration
Penguapan atau Evaporasi merupakan suatu proses penguapan sebagian dari pelarut
sehingga didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi.
Tujuan dari evaporasi itu sendiri yaitu untuk memekatkan larutan yang terdiri
dari zat terlarut yang tak mudah menguap dan pelarut yang mudah menguap. Dalam
kebanyakan proses evaporasi, pelarutnya adalah air. Evaporasi tidak sama dengan
pengeringan, dalam evaporasi sisa penguapan adalah zat cair, kadang-kadang zat
cair yang sangat viskos, dan bukan zat padat. Begitu pula, evaporasi berbeda
dengan distilasi, karena disini uapnya biasanya komponen tunggal, dan walaupun
uap itu merupakan campuran, dalam proses evaporasi ini tidak ada usaha untuk
memisahkannya menjadi fraksi-fraksi. Biasanya dalam evaporasi, zat cair pekat
itulah yang merupakan produk yang berharga dan uapnya biasanya dikondensasikan
dan dibuang.
Khusus untuk industri
migas, evaporator digunakan untuk memekatkan larutan crude oil dengan
menghilangkan kadar airnya sehingga meringankan kinerja kolom Destilasi. Dalam
skala komersial, proses evaporasi membutuhkan peralatan pendukung seperti
kondensor, perangkap uap, injeksi uap dan evaporator itu sendiri.
A.
Proses
dan Peralatan
Ø
Evaporator
Evaporation adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian atau
keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya
terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana
cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan
lalu dimasukkan ke dalam condenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau
ke peralatan lainnya. Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat
berupa padatan atau larutan berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa
saja terdiri dari beberapa komponen volatil (mudah menguap).
Evaporator biasa juga digunakan dalam industri kimia dan industri makanan.
Ø Kondensor
: Kondensor adalah salah satu jenis mesin penukar kalor (heat exchanger) yang
berfungsi untuk mengkondensasikan fluida
Ø Perangkap
Uap : Evaporasi dilaksanakan dengan cara menguapkan sebagian dari pelarut pada
titik didihnya, sehingga diperoleh larutan zat cair pekat yang konsentrasinya
lebih tinggi. Uap yang terbentuk pada evaporasi biasanya hanya terdiri dari
satu komponen, dan jika uapnya berupa campuran umumnya tidak diadakan usaha
untuk memisahkan komponen-komponennya.
Ø Injeksi
Uap adalah
Gambar
Evaporator Efek Ganda
Gambar Falling
Film Evaporator
Gambar
Plate Evaporator
Keterangan
A = Product B = Concentrate C =
Condensate D = Heating steam E = Vapour 1 = Main separator 2 = Pre-separator 3
= Plate calandria
2.4
Filtration
Filtrasi
adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada
medium penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri,
filtrasi ini meliputi ragam operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga
pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas;
aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya.
Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair
sebelum dibuang. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal
untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau
memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah
diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan
kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan.
Hal
yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media
berpori. Filtrasi dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ;
gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada beberapa proses media filter
membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel padatan di dalam
suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat
yang melewati balok dan media tersebut.